Rabu, 10 Oktober 2018

Mama

"Besok kita jogging di KI yok mbak"
"Besok mi? iyaa boleh mi, sama Mas Bara dan Adam kan mi?"
"Iyaa semuanya ikut"

Obrolan malam minggu waktu itu, 22 September 2018, saat aku sedang memijatmu Ma.

Dan kita tertitdur lelap malam itu. Aku terlelap di sampingmu.

Keesokan hari, Mama membangunkanku, mengajaku shalat berjamaah subuh bersama Mas dan adikku.

Ahh minggu pagi itu rasanya aku ingin tertidur lagi, tapi Mama menarik tanganku "Ayok jogging yok. Kita jalan2 aja nanti di bundaran kecil di samping masjid Taqwa. Nah setelah itu kita beli roti canai itu lho, yg enak itu lho, mami belum nyobain yg manis nya"

"Ahh mami ini ketahuan mau makan itu aja. Yaudah ayok jogging"

Kami berangkat. Lalu tibalah di bundaran kecil itu. Kami berangkat bertiga, adikku tidak ikut.
Aku dan mama berjalan mengelilingi bundaran kecil itu 3x. Sedangkan Mas Bara berlari mengelilinginya 3x.

Kambang Iwak ramai seperti biasanya, ada yang memang berniat jogging, ada yang mencari makan, ada yang berjualan dan masih banyak lagi aktivitas manusia lainnya.
Setelah selesai lelah berkeliling, kami ke KI mencari Roti Canai itu.
Tentunya kami membeli makanan yang lainnya.
Mama membeli bubur jagung, bubur ketan, dan bubur kacang ijo di campur jadi satu.

Sepanjang jalan itu, aku menggenggam tangan mama. Erat sekali. Kami menunggu roti canai kami. Mama makan bubur nya dan minum teh hangat sedangkan aku meminum es ovomaltine.

Sepulangnya, kita masih sempat membeli mangga di tempat langganan di pasar cinde.

"Ma, kok banyak banget belinya?"
"Iyaa nggak papa, kan dirumah suka semua sama mangga"
"Terus ini alpukatnya ma? Aku kan nggak begitu suka Ma"
"Nanti Mami yang makan, tenang aja"

Waktu berjalan, kita pulang.

"Ma, nanti sampai rumah mami langsung bobo yaa, kan siang nanti Mami mau ke kantor"
"Iyaa mbak, mama juga ngantuk ini"

Mama tidur lalu bangun dan ke kantor bersama Mas Bara.

Malam pun datang. Aku memijatmu seperti biasa. Menemanimu tidur setiap hari setelah Papa "pulang". Malam itu jadi malam yamg panjang untuk kita.

Ma, jika aku tau bahwa malam itu adalah malam terakhirmu mendengar suaramu, aku akan sujud padamu, meminta maaf padamu.

Ma, jika aku tau bahwa hari itu adalah hari terakhirmu berjalan bersamaku, maka aku akan mengajakmu kemanapun yang Mama mau.

Namun Ma, ternyata subuh itu adalah subuh terakhir kita bersama.
Jogging itu adalah jogging terakhir kita bersama.
Genggaman tangan itu adalah genggaman terakhir kita bersama.
Roti canai itu adalah roti canai terakhir yg kita makan bersama.
Dan malam itu adalah malam terakhir kita tidur bersama.

Dan Ma, hari ini adalah 2 minggu setelah Mama pulang ke Allah. Ma, aku tidak yakin apakah aku akan kuat Ma. Ternyata Mama benar, aku masih seperti anak kecil yang sangat perlu Mama.

Chandra kangen Ma

Sabtu, 31 Desember 2016

Hujan

"Aku ingin melupakan hujan"

"Apakah kamu yakin? Aku tidak bisa mengatakan bahwa seluruh kenangan burukmu ini menyakitkan.. terkadang bukan melupakan yang menjadi hal tersulitnya, tapi menerima." Sahut Elijah, petugas medis senior tersebut

"Aku sungguh ingin melupakan hal-hal menyakitkan ini." Jawab Lail terisak

"Baiklah kalau begitu. Aku hanya menjalani protokol saja."

Elijah menyentuh tablet setipis HVS di genggamannya dan seketika tabungkapsul keluar dari dinding ruangan tersebut.

Lail. Gadis itu ingin melupakan kejadian 7 tahun yang lalu. Melupakan kejadian gempa bumi yang merenggut kedua orang tuanya. Juga melupakan tentang Esok. Lelaki yang hanya terpaut 2 tahun lebih tua darinya. Lelaki yang menyelamatkannya di lubang kereta waktu itu. Lelaki yang dikirim dari surga menggantikan ayah dan ibunya. Lelaki yang juga sampai saat ini tidak menghubungi dirinya. Kabar tadi pagi jelaslah sudah. Dua tiket yang dipunyai oleh Esok akan diberikan satu pada Claudia, gadis sepantaran dirinya yang menjadi adik angkat Esok.

Beberapa jam lagi Esok sudah berangkat meninggalkan bumi bersama 40 ribu manusia lainnya, juga bersama Claudia.

Maryam sudah berusaha memaksa agar pintu Pusat Terapis itu terbuka. Berteriak sekencang-kencangnya agar Lail tidak menghapus ingatan itu. Namun sia sia saja.
Maryam berfikir bahwa mungkin menelpon Esok adalah pilihan terakhirnya.

Muncul wajah Esok di hologram teleponnya.

"Halo Esok" sapa Maryam panik sembari melihat seperti mengenali tempat dimana Esok berada saat ini.

"Halo Maryam. Apakah Lail bersamamu? Dia pasti terkejut. Aku sudah di stasiun kota. Aku ingin memberi kejutan padanya" sahut Esok dengan riang.

"Bukankah kamu harus berangkat dan berada di dalam kapal itu?" Tanya Maryam

"Tidak, Maryam. Aku menyelesaikan proyek terakhirku dengan membuat klon diriku dan mencopy semua sarafku. Itulah kenapa aku tidak bisa menghubungi Lail. Aku memberikan tiketnya pada Claudia dan juga Ibu ku. Aku yakin Claudia bisa menjaga Ibuku

"Astaga Esok. Lail justru berfikir sebaliknya" ujar Maryam panik.

"Apa maksudmu?" Tanya Esok

"Lail sedang berada di Pusat Terapis Saraf Kota. Dia ingin menghapus ingatannya tentang dirimu"

Esok tidak menjawab. Ia bersegera meluncur menuju Pusat Terapis.

Esok tiba di Pusat Terapis itu. Mengabaikan Maryam yang sudah terpaku berdiri dihadapannya. Esok bisa melewati pintu depan Pusat Terapis itu dengan kartu Lisensi Keamanan Tingkat A yang membuatnya bisa memasuki pintu keamanan apapun. Esok melihat Lail sudah di dalam tabung kapsul itu. Proses penghilangan ingatannya sudah berjalan dan hanya membutuhkan waktu sebentar lagi untuk selesai. Esok memaksa agar menghentikan proses itu sebelum seluruh ingatan dirinya terhapus. Tapi Elijah bersikeras bahwa itu justru akan membahayakan saraf otak Lail.

Proses itu selesai. Lail di bopong keluar oleh Elijah. Esok menghambur di hadapannya..

"Aku mohon Lail. Jangan Lupakan aku. Kamu masih mengingatku kan? Aku mohon maaf Lail. Kesibukan proyek ini sudah membuat aku jarang bersama denganmu Lail. Aku mohon jangan lupakan aku. Bagaimanalah aku bisa tinggal di Bumi jika tidak menghabiskan waktu bersamamu Lail" kata Esok.

Suasana lenggang sejenak..

"Aku yang memberi Topi itu padamu, Esok" senyum Lail sambil menunjuk topi yang dikenakan Esok.

Esok tersenyum lebar. Ternyata ingatan tentang Esok tidak terhapus. Bukan mesin tabung kapsul itu yang salah. Melainkan pada detik detik terakhir saat proses penghilangan ingatan itu, tiba tiba benang merah yang tergambar sebagai ingatan menyakitkan bagi Lail, berubah menjadi warna benang biru di layar tablet Elijah. Pada detik detik terakhir itu pula, Lail berhasil memeluk semua kesakitan itu.. berusaha menerima semuanya. Mesin hanya menghapus benang merah saja dalam ingatan Lail. Sedang benang merah itu sudah tidak ada lagi. Hanya benang biru dan kuning yang terlihat di tablet Elijah.

Dan sebulan kemudian Esok dan Lail menikah.. setidaknya mereka bersama hingga umur Bumi telah habis 10 tahun lagi. Bukan tentang singkatnya waktu hidup, melainkan dengan siapa kita menghabiskan sisa hidup itu.

_Tere Liye_

Kamis, 25 Agustus 2016

Save The Last For The Queen

"Biarkan kali ini aku yang menyuapimu penuh hingga makanan nanti habis"

Syam berkata begitu.

Aku mengangguk mantap.
Tentu saja. Syam punya hutang satu kali menyuapiku hingga habis makananku :)

Akhirnya kami memutuskan untuk membeli roti panggang dengan tiga scoop es krim diatasnya.

"Aku akan memberi setiap nama di suapanku ini. Yang pertama ini, Incredible Love You"

Aku justru bengong dan bertanya "Apa arti Incredible Syam?"

"Kamu tidak tau artinya? Aku tidak akan memberitahumu, cari sendiri yaa Kei"

Aku merengut sambil mengambil Hp dan mencarinya hingga suapan kedua hendak masuk kemulutku...

"Love You So Much"

Tentu saja aku tau arti ini. Bahkan anak kecil yang baru masuk ke sekolah pun tau arti ini :)

Syam memotong roti rapi sekali. Hanya menggunakan pisau dan garpu. Mengcombine roti dengan eskrim dengan cekatan sekali.
Percayalah, aku jauh sekali di bawah Syam dalam hal "tata cara memakan yang benar", bahkan memakai sumpit pun baru bisa semenjak Syam yang mengajarkan.

"Alone. Karena suapan ini hanya berisi roti saja, tanpa eskrim, tanpa choco nya"

"Lalu suapan ini namanya You're Not Alone. Aku mencampurnya dengan Choco yang pada saat kamu kunyah, akan ada crunchy terasa di setiap gigitannya"

Terkadang aku sebal padanya..
"Ihh Syam jangan gitu dong. Masa suapan ke mulutku selalu lebih banyak dari suapan ke mulutmu"

Tertawa sejenak, dan lanjut memakannya lagi.

"Dan suapan besar ini yang terakhir. Namanya Save The Last For The Queen. Coba lihat hanya sedikit sekali kan es krim yang mencair di piringnya, kalau kamu yang memotongnya mungkin akan lain lagi ceritanya. Bisa bisa eskrimnya mencair semua sebelum kita makan haha"

"Enaknyaaaa..." aku tertawa mengunyahnya tanpa memperdulikan perkataan Syam barusan.

Itu makanan yang beneran membuat kenyang. Banyak sekali untuk kami berdua. Dan tulisan ini aku persembahkan untukmu Syam, agar aku dan kamu tidak lupa.

Dia sempat membuka dompetnya dan bertanya padaku
"Apakah kamu tau kenapa fotomu aku letakkan di samping uang logam ini?"

Aku hanya jawab mengasal
"Mungkin tidak ada tempat yang lainnya lagi Syam hahaha"

"Bukan itu Kei. Aku meletakkannya agar aku ingat, bahwa aku akan berjuang mencari uang untukmu"

Dalam perjalanan pulang dia berpesan
"Kamu sekali kali tidak bisa memegang kakiku untuk pergi darimu. Yang kamu bisa lakukan dan ubah adalah sikapmu kepadaku. Kita menjaga perasaan masing-masing dengan berbagai cara. Kita sama sama tau bahwa kita sama sama mudah cemburu, sama sama khawatiran. Maka jangan sampai memicu salah satu diantara keduanya Kei. Aku akan memberitaumu apapun tentangku, dan tidak ada yang aku sembunyikan. Dan aku harap kamu pun begitu"

Semoga kamu selalu baik baik saja yaa Syam. Dan semoga keberkahan melimpahi dirimu dan keluargamu.

Senin, 15 Agustus 2016

Sore itu...

"Kei tunggu disini yaa, aku masuk kedalam dulu. Kamu mau pesan apa?"

"Aku air putih aja Syam"

"Okee kalau gitu, jagain sepedanya yaa Kei"

Sore itu kami mampir di Indoapril setelah bersepeda di sekitar Ruko dekat rumahnya.
Aku melihatnya dari luar minimarket itu. Dia membeli dua botol air putih.
Merogoh kantongnya, terlihat bingung, dan menoleh padaku sambil memberi isyarat, "Sepertinya uangku ketinggalan Kei" begitu gerakan mulutnya.

Aku melihatnya sudah membalikkan badan mengembalikan minuman tersebut hingga beberapa saat kemudian dia kembali menuju kasir dengan wajah sumringah.

Tiba tiba ada seorang lelaki paruh baya sedang memegang rokok, meminta uang padaku.

"Aku tidak punya uang pak, maaf yaa pak"

Namun seperti tidak perduli dengan omonganku, lelaki itu tetap membuka tangannya, meminta.

Aku lalu menatap Syam.
Mulutnya bergerak bertanya "Siapa?"

"Nggak tau Syam" sambil memasang wajah paling santai sedunia agar hati Syam tidak khawatir.

"Tunggu sebentar yaa Kei. Aku bayar dulu"

Syam berkata padaku begitu. Kepala Syam tidak lepas dari memandangiku dari dalam. Aku membalas pandangan itu dengan wajah tenang. Hingga akhirnya Syam keluar dan memberi uang kepada lelaki itu.

"Ini minuman untukmu Kei"

"Makasih banyak yaa Syam"

Syam tersenyum.

Sore itu, di langit yang tertutup awan. Syam melakukan hal luar biasa lainnya.
Dia sungguh tidak perlu membelikan aku apapun itu. Tapi lihatlah..  tatapan khawatirnya sore itu sudah cukup membuktikan bahwa dia begitu mencintaiku.

Dan lagi-lagi aku tulis ini untukmu, Syam.
Terimakasih karena menjadi sosok yang begitu indah dimataku.
Keindahan yang saat ini hanya aku yang mampu melihatnya.
Tetapi suatu hari nanti, pancaran dari dirimu akan membuat yang lain percaya, bahwa aku tidak salah mencintaimu.

Senin, 21 Juli 2014

Tiga Cinta di Detective Conan

SHINICHI KUDOU DAN RAN MOURI


Kisah mereka ini mempesona banget :')
Di Episode 268, kejadiannya tentang Ran yang memberikan Cokelat pada Shinichi. Episode selanjutnya yaitu 269-270, Conan as Shinichi bilang saat Prof. Agasa dan Haibara bertanya dengannya

"Bukankah kau sudah mendapatkan cokelat dari Ran?"
"Ya, tapi sudah lama aku tidak mengatakan apa-apa padanya"
"Kenapa? Itu kan berarti Ran...."

"Dia Ingin melihatku" kata Shinichi tertunduk sedih

"Jika aku menyatakan perasaanku padanya, itu akan membuatnya merindukanku bahkan lebih. Setelah semua, aku adalah orang yang mematahkan hatinya dengan membuatnya menunggu terlalu lama, meskipun aku selalu ada disisinya. Aku tidak ingin melihatnya menangis lagi, bahkan jika itu berarti bahwa aku tidak memiliki tempat lagi di hatinya"

Aku kagum dengan ketegaran Ran menunggu. Entah sampai kapan. Di OVA 9 yang menceritakan tubuh conan yang tidak bisa lagi kembali seperti Shinichi, harus menjalani hidup dari awal lagi. Conan tersadar setelah 10 tahun kemudian, yang mendapati dirinya sudah seperti Shinichi, namun dia tetap dikenal sebagai Conan. Ran pun sudah dewasa, begitu pun teman-teman Conan yang sudah kelas 2 SMA. Ran dengan usianya yang sudah dewasa di lamar oleh Dokter Araide, Conan besar berlalri mencari Ran dan ingin menceritakan yang sebenarnya. Akhirnya mereka pun bertemu di Rumah Shinichi,

"Ran, ku mohon jangan menikah dengan Dokter Araide. Aku ini Shinichi, lihatlah." Conan melepas kacamatanya.
"Kamu memang sangat terlihat mirip dengan Shinichi saat SMA" jawab Ran dengan air mata yang masih mengalir
"Tidak. Aku memang benar Shinichi" tegas Conan
"Terimakasih Conan, kamu pasti tidak ingin melihatku bersedih" jawab Ran
"Ku mohon, jangan menikah dengan Dokter Araide" pinta Conan
"Aku sudah menunggu Shinichi selama 10 tahun. Aku rasa tidak masalah jika aku harus menunggu Shinichi 10 tahun lagi. Besok aku akan menolak lamaran Dokter Araide"

Ran ini setianya minta ampun, aku aja heran .__.

Kalau dilihat dari keahlian masing-masing, maka memang wajar Shinichi menyukai Ran dan sebaliknya. Shinichi itu udah smart, cakep, hebat main sepakbola, punya Nada Sempurna, bisa main Biola, Jago menembak. I think he can do everything :')
Ran itu Jago karate, kuat, pemberani, tegar, meskipun agak cengeng, tapi shinichi paling suka dengan kesetiaan si Ran untuk terus menunggu.

Mereka beneran COCOK :)



HATTORI HEIJI DAN KAZUHA TOYAMA



Sebenarnya gak terlalu banyak tau tentang kisah mereka, yang aku tahu mereka ini Lucu.
Karakter Heiji yang lebih susah tenang daripada Shinichi membuat dia mudah panik, inginnya kasus itu cepat selesai, dan dia paling nggak suka kalau kalah duel analisis dengan Conan as Shinichi (Heiji tahu si Conan itu Shinichi). Heiji yang lebih suka Humor daripada Shinichi memang cocok banget ngerjain si Kazuha yang tipenya Cemburuan dan Mudah Penasaran.

"Bodoh. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu dalam bahaya?" gumam Heiji saat menyelamatkan Kazuha yang mau jatuh ke  Jurang di Episode 222-224.

Juga saat ada Momen Heiji menyelamatkan Kazuha dari tembakan orang jahat di Movie 17.

Kazuha jago Aikido (Kalau gak salah itu namanya), Serumpun sama Karate yang dipunyai Ran.

Kisahnya Kazuha dan Heiji ini banyak lucunya daripada Romantisnya, karena karakter mereka yang sama-sama mau memang sendiri kalau lagi ngomong. Terus si Kazuha punya kesukaan yang aneh. Dia suka ngeliat Heiji tersenyum saat sudah menemukan titik terang dari kasus yang sedang ditangani.



KUROBA KAITO DAN AOKO NAKAMOURI



Tuaaaaaan KIIIIID, aku suka sekali sama karakter adek (eh, mengingat umur  ku ternyata lebih tua dari Kaito haha)
Kuroba Kaito itu mempesona banget. Sulap-sulap nya yang membuat penonton berdecak kagum. Dan yang lucunya, Kaito sering menggoda cewek-cewek  yang ditemuinya saat dia menjadi Kaito Kid. Bahkan meskipun itu anak-anak .__.
Kaito itu ramah banget sama semua orang, mungkin sudah karakter dia yang suka diajarkan orang tuanya untuk bisa menghibur banyak orang. Ayahnya seseorang yang pesulap terkenal, Kuroba Toichi. Kaito baru tau kalau Kuroba Toichi lah, yang menjadi Kaito Kid. Dan Kuroba Kaito memutuskan untuk menjadi Kaito Kid generasi II untuk mencari kebenaran terbunuhnya ayahnya. Ibunya seorang pencuri juga, julukannya 'Phantom Lady'. Mereka memang keluarga pencuri haha.

Meskipun keisengan Kid merayu banyak wanita, tapi wanita yang dicintainya hanya Aoko seorang. Sweet :')
Bahkan ada wanita di episode Kaito Kid, namanya Akako, dia seorang penyihir. Akako yang paling cantik pun tidak bisa menaklukan hati Kaito.

Aoko adalah perempuan yang paling sederhana menurutku. Sampai episode 12 Magic Kaito Kid, belum ditampakkan keahlian Aoko, tidak seperti Ran yang dari awal episode sudah diberitahu bahwa dia jago Karate, juga Kazuha di Aikido nya.
Dan seorang Aoko bisa menaklukan hati seorang Kaito, itu berarti ada sesuatu yang menarik dari Aoko meurut Kaito.

Tulus.
Sepertinya Aoko dicintai Kaito karena Kaito melihat Aoko adalah wanita paling tulus yang pernah dia temui. Lagipula, Aoko lah yang selalu ada di sampingnya saat ayahnya meninggal dunia.

Aoko ini tipe orang yang tegarnya luar biasa, bisa bertahan dengan Kaito yang sukanya mengerjainya dengan sulap-sulapnya. Juga masih tetap bertahan, meskipun Kaito sudah sering mengerjai banyak wanita lainnya. Aoko paling kecewa saat Kaito melanggar Janji. Dan Kaito paling tidak suka kalau Aoko bertingkah tidak seperti dirinya. Iya, Kaito kayaknya seneng banget kalau ngeliat Aoko marah-marah gak jelas sama dia haha. Kaito kayaknya paling gak suka sama cewek yang penuh kepura-puraan, kayak yang pernah dilakukan Aoko. Gini-gini, ternyata Kaito suka sama perempuan yang pede tampil apa adanya :)

Mereka ini cocok. Tapi aku masih tetap kagum pada Kaito yang ternyata takluk hanya dengan wanita seperti Aoko. Padahal nih ya, mudah sekali bagi Kaito kalau mau ninggalin Aoko. Aiissh, siapa yang gak senang sama Kaito ? Kaito itu luar biasa hebatnya. Bahkan seorang Putri Kerajaan pun Fans Beratnya Kaito. Dia lebih cantik, lebih banyak keahliannya. Tapi dia tetap bertahan dengan Aoko. Itu kan berarti Kaito melihat perempuan bukan dari fisik, harta, dan tahta nya yang mungkin sering dijadikan tolak ukur lelaki zaman sekarang di kehidupan nyataku ini. Kaito melihat Aoko dari ketulusan berteman dengannya :')






Persamaan dari ketiga pasangan ini ialah, mereka TEMAN MASA KECIL. Meskipun aku gak punya teman masa kecil kayak yang mereka punya, tapi aku yakin, nanti pasti ada yang mau membersamaiku disini, tanpa melihat harta dan keturunanku lebih dahulu. Dan mau membersamaiku menggapai surga yang indahnya bahkan tak bisa diucapkan secara lengkap dengan lisan :')

Rabu, 16 Juli 2014

WELCOME TO MY LIFE, DETECTIVE CONAN !!

Siapa yang tak kenal Anime Manga?
Anime Manga ialah Kartun yang asalnya dari Negeri Sakura, Jepang.
Anime Manga yang sudah aku temui banyak sekali, tapi dari sekian banyak, dulu, hanya Manga One Piece karangan Eiichiro Odha yang membuatku berdecak kagum.
Manga yang buat perasaan bercampuk aduk. Kisah tentang Meraih Impian dan Persahabatan yang amat kental.




Dan pada Liburan semesteran ini, ada sekitar waktu hampir dua bulan libur. Aku sudah mempersiapkan dengan baik apa saja yang mau dilakukan di liburan ini, menyeleselaikan buku-buku bacaan yang belum terbaca, belajar apilkasi, dan menghabiskan tontonan movie yang belum di tonton di laptop hehe.
Lebih tepatnya menghapus beberapa file yang tidak perlu di laptop, salah satu movie yang menurutku tidak menarik.

Aku buka folder Koleksi Kartun yang barusan aku dapatkan dari temanku. Aku Nonton kumpulan Movie Detective Conan karangan Aoyama Gosho. Awalnya penasaran, karena rata-rata temanku suka banget sama DC (singkatan : Detective Conan). Padahal aku udah berulang kali bilang, kalau OP (singkatan : One Piece) itu bagus banget.

Alhasil, otak aku yang udah kebiasaan nonton OP yang kebanyakan action dan dikit ngomongnya, membuatku harus mengulang-ngulang nonton agar bisa mengerti tentang kasus yang dibahas di Movie itu. Kalian tau sendirilah, gimana Movie Detective Conan itu, namanya aja mecahin kasus, Analisis nya itu pasti panjaaaaang bangeeeet.

Jujur, aku mulai suka sama Detective Conan. Tapi itu beberapa minggu lalu, kalau sekarang, udah suka banget ^-^

Baru kali ini, ada Manga yang aku sukai selain One Piece. Teman-teman ku sampai bilang 'Mau di kemanain si One Piece chan?'

Kenapa aku bisa suka sama Detective Conan?
Ada sesuatu pada DC yang nggak aku dapatin di OP.

KISAH CINTA

Iya, Kisah Cinta nya Manis Banget. :')
Jangan bandingin dengan sinetron-sinetron Indonesia yaa, jauh banget hehe.
di OP, tokoh favorit ku, si Monkey D. Luffy, nggak pernah suka sama perempuan wkwk. Dia terlalu fokus pake banget sama impiannya, To Be A King Pirate.
di DC, kisah Shinichi dan Ran, manis banget. Mereka itu teman masa kecil.
Ada yang pernah bilang gini 



''Kalau kalian udah berteman dekat dengan seseorang dari kecil hingga besar, terkadang sangat susah membedakan sebenarnya ini cinta atau bukan. Jika memang itu Cinta, maka sangat sulit untuk kita mengungkapkannya''

Itulah mereka, suka malu-malu ngungkapin perasaannya. Yang pemalu gini yang aku suka. Bukan kayak mereka yang baru kenal bentar udah langsung nembak aja.

Terus, mereka ini meskipun saling mencintai, tapi kayak teman biasa. To Be Your Self. Mereka itu jadi diri sendiri meskipun itu di depan orang yang paling di cintainya. Udah nggak terhitung si Shinichi dan Ran saling ngomong 'Bodoh' satu sama lain haha. Dan bisa dihitung pakai jari, kapan mereka nyatain perasaan cintanya. Di sepanjang Episode dari pertama kali DC tayang aja baru sekali lhoo si Shinichi menyatakan perasaannya pada Ran. Padahal sudah 700-an episode. Itu pun nggak bilang langsung gini 'Aku Mencintaimu Ran' . Tapi pakai kata-kata tersirat yang indah banget :')



''Kamu itu Kasus yang Paling Menyusahkan dan Menyulitkan, kamu mengerti ! Meskipun Aku seorang Holmes pun, aku tidak akan bisa menyelesaikannya. Perasaan Wanita yang disukainya, Bagaimana Bisa Menyimpulkannya dengan Benar''

Itu perkataan Shinichi ke Ran, di London, di depan Menara Jam Big Ben. Romatis Banget :")

Segitu dulu ya hehe. Maaf jika ini nge-Spam, aku selalu suka menuliskan sesuatu yang membuat hatiku berbunga-bunga disini. InsyaAllah akan dilanjutkan penilaianku tentang Kisah Cinta Tiga Pasangan di DC ini. Shinichi-Ran. Heiji-Kazuha, Kaito-Aoko. :D

Kamis, 27 Maret 2014

Tak Berjudul

Kalian tau lagu "Inikah Cinta" yang dinyanyikan oleh ME?
Orang yang lagi nyanyiin itu pasti lagi berbunga-bunga, tapi tidak untukku.
Aku menyanyikannya dengan menangis.
Menangis hanya untuk menahan rindu.

Oh sungguh jangan salah paham dulu. Yang kurindu bukan si Kaum Adam itu. Jauh aku masih memikirkan itu.
Saat merasa Iman ini lagi jatuh, ingin rasanya berdekatan dengan mereka, bercengkraman dengan mereka, ketawa bareng, tapi nyatanya semua lagi sibuk satu sama lain.

Saat merasa Iman ini lagi jatuh, ingin rasanya mendengar nasehat mereka, mendengar kabar dari mereka, tapi nyatanya mereka hanya datang saat butuh saja.

Aku sungguh coba mengerti dengan keadaan ini. Dengan terpisahnya kita beda kampus malah beda kota.

Memang cuma Allah yang selalu ada ya.