Sabtu, 17 November 2012

Aliran mana?

"Kemana mama dam?" tanyaku kepada adikku
"Adam tidak tau mbak, adam pulang mama sudah tidak ada dirumah"

Aku telepon mama,

"Mama dimana?"
"Mama lagi di toko X"
"Chandra titip baju ya, warnanya ungu terong, yang chandra tunjukkin ke mama kemarin"
"Gamis?"
"Boleh ma. Tapi kalau tidak ada gamis, baju atasan saja juga tidak apa-apa. Kalau beli baju atasan saja, bawahnya sampai atas lutut dikit ya ma"
"Iya, InsyaALLAH"

Tiiiiit, telepon mati. Hatiku tenang, akhirnya punya pasangan baju dan jilbab yang sama-sama ungu terong.

Alhamdulillah mama pulang. Setelah makan nasi goreng yang dibawa mama, langsung kubuka bungkusan bajunya. Betapa kagetnya aku ketika melihat bajunya ternyata ungu tua.

"Ma, kok ungu tua? Chandra kan tadi nitipnya ungu terong"
"Mana sini mama liat warnanya? Ini kan ungu terong"
"Bukan, ungunya kayak ungu muda, trus kemarin pas chandra tunjukki jilbabnya ke mama, kata mama itu ungu terong"
"Nyari baju ini aja udah setengah mati ndraa" timpal kakakku
"Mana bawa sini jilbabnya?"

Berlari ke kamar ambil jilbab ungu terong,

"Ini ma"
"Subahanallah ndraaaa, ini bukan jilbab tapi kain, kok lebar banget?"
"Tidak ma, ini jilbab. Baru chandra beli dari teman chandra beberapa hari yang lalu"
"Kamu ini ikut aliran apa sih? Mama jadi khawatir"
"Khawatir apanya? Ini beneran jilbab, bukan kain yang dipotong ma. Mama tenang saja"
"Coba pakai dulu, sepanjang apa"
"Iya, kamu pake ini mau nutupin dada, perut, atau mau sampai kaki?" tanya kakakku
"Sampai hatimu" Jawabku agak sebal.
"Mas nanya serius lho, kok jawabnya gitu"

Hening sejenak ....

"Sebenarnya kamu ikut aliran apa? Jangan-jangan ikut aliran Y ya, idul fitri dua hari sebelum idul fitri kita, padahal mereka tidak mau puasa itu" tanya kakakku, yaa beginilah kalau udah ngobrol dengan beliau semua kejadian dikeluarkannya.

(Nyimpang dikit dari ini tema. Mas.ku pernah bilang, hati-hati kalau ngomong Israel yang dihubung-hubungin dengan Amerika Serikat. Kalau kita ngomong AS, berarti semua orang yang ada di dalamnya? Right? Sedangkan disana ada saudara semuslim dengan kita lho. Berarti nuduh mereka juga? Padahal ya, perjuangan mereka untuk beribadah kepada Allah lebih besar daripada kita, mereka lebih tersembunyi. hmm, ini renungan bersama)

"Chandra ngikut aliran yang mas anut" jawabku ngeledek
"Memang apa yang mas anut?"
"Kok nanya chandra, kan yang nganut mas bara." (sambil ini bibir agak mewek, tanda kalau udah malas lagi buat ngomong)

---------------------------

Apa hikmahnya?

Kalau ada yang ngomong, "aku tidak mau berjilbab secara syar'i karena keluarga tidak merestui"
-> Kalau kalian ngomong gitu, MAKA AKU JAWAB, Akulah teman seperjuangan kalian, mbak-mbak diluar juga teman kalian. Keluargaku bukan dari notabane keluarga tarbiyah, sangat susah keluarga untuk menerima perubahanku saat 1 SMA semester 2 ini. Bukan soal gampang untuk meyakinkan mereka tentang jilbab syar'i ini. Tapi aku jadi ingat satu kalimat indah,

"Masalah itu ibarat tantangan. Dan setiap tantangan diibaratkan anak tangga atau tingkatan kelas. Jika kamu masih di tangga ke-1 dan kamu belum sanggup melewatinya, maka selamanya kamu bakal ada disitu. Maka dari itu, bergeraklah !!!"

Aku merenung. Tak mungkinlah aku harus ditangga ini terus. Aku lewati dan alhamdulillah berhasil meskipun tersisa serpihan-serpihan masalah di tangga sebelumnya. :)
Kalian tau? Sekarang keluargaku lah yang menjadi pelindung utama atau pemberi peringatan ketika ada orang asing masuk.

"Mbak ada tamu, pakai jilbabnya" kata adikku
"Ndra, ada Om di kamar Adam, hati-hati" kata mama
"Ndra, kamu masuk kamar dulu, om.nya mau masuk ke rumah" kata kakakku

Menyenangkan? Jelas, aku merasa terlindungi :')

Kalau ada yang ngomong, "aku ingin jilbabin hati dulu deh"
-> Kalau kalian ngomong gitu, MAKA AKU JAWAB, Akulah teman seperjuangan kalian, mbak-mbak diluar juga teman kalian. Kenapa? Kami semua merasakannya. Kami yang berjilbab syar'i bukanlah manusia yang sempurna. Catat ya, BUKAN. Karena kami merasa tak sempurna, untuk itu kami tutup tubuh kami dengan pakaian dan jilbab yang syar'i. Ukhti, sudah jelas lho perintah ALLAH di An-Nur : 31 dan Al-Ahzab : 59 :)
Kami bukan manusia sempurna, trus tidak pakai jilbab dan pakaian yang syar'i? Nah lhoo, beban yang bertambah kan. Yuuk, jilbabin diri dulu deh, baru belajar jilbabin hati. -Memang bisa?- Bisaa dong. -Mau bukti !- Aku dan seluruh akhwat di dunia ini yang jadi bukti :)

Alhamdulillah, semoga bermanfaat ya.. :)

Rabu, 14 November 2012

Aku Jatuh Cinta ...

Bissmillahirrahmanirrahim..

Jam menunjukkan pukul 09.30, ooh tidak aku telat setengah jam. Saat itu aku ada janji dengan seorang mbak yang baru aku kenal di masjid kampus. Aku menunggu diluar BEMI, karena memang mbak itu janji ingn bertemu disitu.
Lalu aku teringat sesuatu, "Siapa nama mbak itu" ?
Aku pun tertawa kecil ketika aku lupa menanyai nama mbak itu.
Dan lebih lucu lagi kalau aku ngetok pintu BEMI, dan bilang
"Mau cari mbak yang nyari ana mbak?" ATAU "Mbak kenal mbak yang perawakan begini dan begitu"Segera aku buang ide aneh itu, haha.

Aku jadi teringat percakapan kami kemari,

Mbak M : ooh ini namanya chandra?
Aku : Iya mbak, memangnya ada apa?
Mbak M : Kemarin mbak I nitipn kamu ke mbak
Aku : (aku tersenyum, aaah mbak I baik sekali) ooh mbak I, iya hehe. :)
Mbak M : besok bisa kita ketemu?
Aku : Dimana mbak?
Mbak M : di BEMI dek, adek bisa jam berapa?
Aku : Jam 9 ke atas mbak, Insyaallah.
Mbak M : Oke deh dek, Insyaallah jam 9 di BEMI.
Aku : Sipp mbak (sambil sedikit nyengeh)

Aku pun mengambil keputusan untuk menelpon mbak I, menanyai tentang mbak siapakah itu?
Aku menelepon mbak I dan beliau segera datang.

Alhamdulillah ternyata mbak I kenal dengan mbak itu.

Tak lama kemudian, datanglah mbak M, bersalaman + cipika cipiki, sudah menjadi 'kegiatan' yang dilakukan setiap hari, entah sudah berapa kali pipi ini bertempelan dengan akhwat yang lain :D

DI BEMI.

Mbak I : Aduuh M, kok baru dateng? Kasian nih adek mbak nunggu lama..
Mbak M : 'afwan mbak, ana baru ingat ada janji dengan chandra....
Mbak M : langsung aja ya dek, mbak manggil adek ke sini sebenarnya ada yang mau mbak 
                   tanyakan.
Aku : Apa mba?

percakapan yang cukup panjang, tapi intinya adalah ..

Mbak M : mbak ingin adek masuk UKMK For***a, mbak ingin disana ada orang ikhwah juga.
Aku : (mikir panjang) tapi mbak, chandra sudah sibuk (cieileh :p) di KA*** dan *D* , ini baru semester 1, chandra sudah banyak kegiatan sana sini mba, mama dirumah udah mulai was was, tiap minggu 4x pulang malem terus.
Mbak M : tapi dek, di KA*** dan *D* kan sudah banyak ikhwah kita. Adek kan hobinya baca, disalurin dong bakatnya..

dan akhirnya mbak I angkat bicara.

Mbak I : deeek M, jangan tempatin chandra dimana-mana !
mbak M : kenapa mbak?
mbak I : dia udah fokus dakwah ke sekolah
mbak M : Oh iya mbak. Memang mungkin jalan dia di situ

Aku kaget sekali, aku hampir saja lupa tentang dakwah sekolah. Aku memang sudah di "cup" oleh mbak I untuk tetap fokus ke dakwah ke sekolah.

Sempat aku berpikir, 'akankah aku harus kembali ke sekolah lagi? Bukankah lebih 'enak' dan 'keren' ketika kita ditempatkan suatu organsasi di kampus?'

Aku buang-buang jauh-jauh pikiran itu, karena mungkin aku sudah jatuh cinta.

Aku dulu berpikir akan ku kemanakan energi cinta itu?
Aku sudah temukan jawabannya, KE SAHABAT-SAHABATKU.

Dan energi cinta yang kurasakan saat ini?
Sekarang aku tau, yaa UNTUK DAKWAH.

Itulah pemikiran yang melintas ba'da shalat maghrib tadi.

Mungkin aku sudah jatuh cinta, untuk dakwah ini. untuk sekolahku, untuk rohis sman.ku.
Dan inilah penyaluran energi cinta yang positif menurutku.
Pemikiran yang datang tiba-tiba, yang aku yakin ini berasal dari Allah :)

Aku benar-benar bahagia bisa bertemu orang-orang super semasa SMA.
Dari mbak I, Heztri, Ichwa, anak-anak rohis yang lain.

yang entah kalau aku ingat betapa cahaya Hidayah ALLAH itu datang kepadaku, aku menangis :')
Indaaah sekali, inilah yang dikatakan Imam Al-Ghazali mengenai Teori Intuisionsme, bahwa kebenaran itu datang langsung menghujam hati dan dirasa sangatlah indah, karena ia datang dari Maha Kuasa, Maha Segala-galanya.

Allah, Tuhanku yang baik, aku ingin Kau tetap cintakan ku pada dakwah ini :)

Senin, 12 November 2012

Lagi-lagi aku melihat berita ini, Palestina dan Israel.
Betapa sangat tidak berperikmanusiaan sekali mereka ingin selalu memperluas wilayah,
tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki.

Itulah memang watak yahudi dari zaman ke zaman, selalu menginginkan lebih dari apa yang mereka miliki. Ketika sudah pergi dari Fir'aun, mereka malah meminta ini itu pada Nabi Musa as.

Entah sudah berapa banyak Rasul dan Nabi yang sudah diturunkan kepada mereka,
tapi sikap mereka tidak pernah berubah, selalu keras kepala.

http://www.dakwatuna.com/2012/11/24074/biadab-tentara-israel-tembak-mati-lima-warga-palestina-yang-sedang-melakukan-pemakaman/

silahkan deh kawan coba di baca, itu cuma satu peristiwa dari sekian banyak kejadian yang tidak terungkap, tidak pernah diangkat ke media. Seharusnya berita2 seperti ini yang perlu jadi perhatian masyarakat kita, agar timbulnya saling memiliki terhadap agama Islam, dan masih ada rasa syukur, karena kita disini masih berlapang-lapang dalam majelis, tidur nyenyak dengan keluarga.

Hmm mereka? Entah suatu situasi yang lebih mengerikan mungkin dari yang kita pikirkan.

Oooh untuk kalian para dokter-dokter muda, aku berharap kalian mau melanjutkan impian ku yang sangat ingin membantu mereka disana, suatu impian yang sangat menggebu-gebu setelah membaca 'Jalan jihad Sang Dokter' yang ditulis indah oleh Dr. Joernalis,Sp.OT, spesialis ortopedi, bedah tulang, spesialis favoritku. aku lah yang akan membiayai kalian, akulah yang akan menjadi donatur kalian.

Ya Rabb, ini hanya harapan seorang anak yang menginginkan suatu kemenangan di Palestina, tapi aku yakin akan kau berikan kemudahan disini. Aamiin..