Rabu, 10 Oktober 2018

Mama

"Besok kita jogging di KI yok mbak"
"Besok mi? iyaa boleh mi, sama Mas Bara dan Adam kan mi?"
"Iyaa semuanya ikut"

Obrolan malam minggu waktu itu, 22 September 2018, saat aku sedang memijatmu Ma.

Dan kita tertitdur lelap malam itu. Aku terlelap di sampingmu.

Keesokan hari, Mama membangunkanku, mengajaku shalat berjamaah subuh bersama Mas dan adikku.

Ahh minggu pagi itu rasanya aku ingin tertidur lagi, tapi Mama menarik tanganku "Ayok jogging yok. Kita jalan2 aja nanti di bundaran kecil di samping masjid Taqwa. Nah setelah itu kita beli roti canai itu lho, yg enak itu lho, mami belum nyobain yg manis nya"

"Ahh mami ini ketahuan mau makan itu aja. Yaudah ayok jogging"

Kami berangkat. Lalu tibalah di bundaran kecil itu. Kami berangkat bertiga, adikku tidak ikut.
Aku dan mama berjalan mengelilingi bundaran kecil itu 3x. Sedangkan Mas Bara berlari mengelilinginya 3x.

Kambang Iwak ramai seperti biasanya, ada yang memang berniat jogging, ada yang mencari makan, ada yang berjualan dan masih banyak lagi aktivitas manusia lainnya.
Setelah selesai lelah berkeliling, kami ke KI mencari Roti Canai itu.
Tentunya kami membeli makanan yang lainnya.
Mama membeli bubur jagung, bubur ketan, dan bubur kacang ijo di campur jadi satu.

Sepanjang jalan itu, aku menggenggam tangan mama. Erat sekali. Kami menunggu roti canai kami. Mama makan bubur nya dan minum teh hangat sedangkan aku meminum es ovomaltine.

Sepulangnya, kita masih sempat membeli mangga di tempat langganan di pasar cinde.

"Ma, kok banyak banget belinya?"
"Iyaa nggak papa, kan dirumah suka semua sama mangga"
"Terus ini alpukatnya ma? Aku kan nggak begitu suka Ma"
"Nanti Mami yang makan, tenang aja"

Waktu berjalan, kita pulang.

"Ma, nanti sampai rumah mami langsung bobo yaa, kan siang nanti Mami mau ke kantor"
"Iyaa mbak, mama juga ngantuk ini"

Mama tidur lalu bangun dan ke kantor bersama Mas Bara.

Malam pun datang. Aku memijatmu seperti biasa. Menemanimu tidur setiap hari setelah Papa "pulang". Malam itu jadi malam yamg panjang untuk kita.

Ma, jika aku tau bahwa malam itu adalah malam terakhirmu mendengar suaramu, aku akan sujud padamu, meminta maaf padamu.

Ma, jika aku tau bahwa hari itu adalah hari terakhirmu berjalan bersamaku, maka aku akan mengajakmu kemanapun yang Mama mau.

Namun Ma, ternyata subuh itu adalah subuh terakhir kita bersama.
Jogging itu adalah jogging terakhir kita bersama.
Genggaman tangan itu adalah genggaman terakhir kita bersama.
Roti canai itu adalah roti canai terakhir yg kita makan bersama.
Dan malam itu adalah malam terakhir kita tidur bersama.

Dan Ma, hari ini adalah 2 minggu setelah Mama pulang ke Allah. Ma, aku tidak yakin apakah aku akan kuat Ma. Ternyata Mama benar, aku masih seperti anak kecil yang sangat perlu Mama.

Chandra kangen Ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar