Senin, 27 Desember 2010

TAK SEINDAH KISAH CINDERELLA

dakwatuna.com – Waktu terus berlalu, tanpa terasa telah lama kutinggalkan masa remaja yang penuh suka cita dan sedikit duka. Di kala duduk di bangku SMA, saya dan teman-teman sesama wanita sering berkhayal akan masa depan yang kami impikan.

Kebanyakan dari kami ingin kuliah dan tentu saja menikah, menurut kami usia 20 – 23 tahun merupakan usia paling ideal untuk menikah. Sosok suami impian kami tentunya seorang pria yang tergambarkan sangat sempurna dalam khayalan, jika ditarik ‘benang merah’ dari sosok impian kami yaitu dengan kriteria sebagai berikut : tampan, baik hati, sabar, setia, jujur, mapan dan bertanggung jawab.

Itu baru kriteria pria idaman, belum lagi khayalan kami tentang bagaimana kami ingin dilamar, seindah apa pesta pernikahan kami dan tentu saja tentang Happy ending Love Story.

Saya yakin remaja-remaja masa kini pun punya khayalan tak jauh berbeda dengan khayalanku & teman-teman tentang ‘pernikahan sempurna’, dulu kami terbius dengan dongeng-dongeng tentang putri raja yang akhirnya bertemu pangeran tampan, dongeng yang paling melekat sampai zaman sekarang ya Cinderella story, di zaman sekarang faktor yang mengkontaminasi pikiran kaum muda lebih berat lagi karena terlalu banyak sinetron serta film-film korea yang menggambarkan bahwa ‘Bahagia itu’ jika Anda punya pacar tampan, kaya, pintar & terkenal.

Jadi jangan heran bila remaja yang tak cantik & tak tampan biasa di vonis memiliki nasib ’tak bahagia’ karena mereka sudah jelas-jelas bukan pangeran dan bukan pula Cinderella.

Tak bisa dipungkiri bahwa pola pikir seperti ini dipengaruhi oleh media cetak dan elektronik yang biasa kita konsumsi, di mana kebahagiaan diukur oleh ada tidaknya cinta dari makhlukNya, Anda sudah bahagia bila kisah cinta Anda seindah kisah Cinderella.

Satu persatu teman-teman menemukan pangerannya masing-masing, jatuh bangun dan tertatih-tatih untuk sampai di gerbang pernikahan dengan segudang rintangan yang menghadang.

Bertahun-tahun saya menganalisa cara Allah memberikan Jodoh untuk hamba-hambaNya, ada yang sangat mudah hanya kenal sebulan untuk merasa yakin bahwa mereka berjodoh, ada yang berteman lama dan akhirnya memutuskan untuk menikah, dan yang paling banyak ya dengan pacaran dari yang sebentar sampai yang lama, ada yang berjodoh dan tidak sedikit yang gagal.

Di dalam Al Qur’an sebenarnya Allah telah menjelaskan tentang jodoh (saya saja yang telat belajar dan menelaah), salah satunya ada di dalam QS Al Hadid ayat 22:  “telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya”, saya sampai pada satu kesimpulan bahwa jodoh itu Pasti, dan akan Allah berikan pada Saat yang Tepat, Tempat yang Tepat serta Orang yang Tepat, karena Allah maha tahu apa yang dibutuhkan oleh HambaNya.


Kisah dari teman-teman yang telah menikah pun tidak berakhir hanya sampai mereka menemukan belahan jiwa mereka, ada banyak suka duka yang mereka hadapi sebagai suami istri, mereka selalu mengatakan ‘kami bahagia dengan pernikahan ini’ tapi cerita yang keluar dari bibir mereka tak jauh dari ‘keluhan dan kekurangan’ pasangan mereka.

Siapapun yang menulis kisah Cinderella, yang pasti dia lupa/sengaja menjadikan akhir kisah ini hanya sampai Pangeran & Cinderella menikah, agar terlihat ending yang sempurna dan menjadi impian hampir semua wanita untuk Bahagia versi Cinderella.

Padahal ending story Cinderella merupakan awal kehidupan baru yang penuh tantangan dan ketidaksempurnaan (makanya tidak diceritakan…  ^_^)

Mungkin bila Cinderella bisa curhat tentang pernikahannya, diapun akan menyampaikan keluhan & kekurangan sang pangeran karena manusia memang tercipta tak sempurna.

Di tengah keluhan orang-orang  yang telah menikah, saya tetap berazzam bahwa saya tak ingin menapaki bumi sendirian, saya tetap ingin menyempurnakan separuh agama ini dengan menikah walaupun takkan seindah kisah Cinderella saya tetap ingin melangkah menuju waktu yang tepat, tempat yang tepat serta menemukan orang yang tepat, yang telah Allah Ridhai untukku.

Apakah mereka mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan ‘kami telah beriman’ dan mereka tidak diuji (QS. Al-Ankabut : 2)

Untuk teman-teman yang telah menikah, berhentilah mengeluh kawan, karena keluhan takkan membuat kalian lebih dekat dengan SurgaNya.

Untuk teman-teman yang sedang dalam perjalanan menuju waktu yang ditentukan Allah untuk melepas masa lajang, mari kita isi waktu kita untuk memperbaiki diri, agar pada saat bertemu dengan belahan jiwa hanya ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan yang dia dapati pada diri kita.

Teruntuk belahan jiwaku yang masih dirahasiakan Allah,
Doaku senantiasa mengiringi langkahmu
Semoga Allah selalu menjaga kita dari keburukan dunia & akhirat
Baik sebelum maupun sesudah Allah menyatukan kita dengan RidhaNya.
Amin ya Rabb :))


sumber : DAKWATUNA.COM oleh NANI TRIYANA.

Kisah yang menarik bukan ? :)

Menurut saya sangat menarik ! 
memang benar kebanyakan wanita mengidam idamkan lelaki yang mapan, cakep, trus pernikahan dilaksanakan dgan WAH dan megah. semoga aku tidak seperti ya ALLAH :)

kata kata yg terakhir itu yg aku suka, simpel tapi bermakna.
:D

sejak kejadian itu, aku berharap semoga ALLAH selalu menyadarkanku jika aku melakukan kesalahan.
karena aku ingin menjadi PENYELAM yang tidak TENGGELAM.
aku ingin menghayati sisa umurku ini.
semoga ALLAH menjagaku, menjaga kedua orang tuaku dan menjaga orang yang masih dirahasiakan ALLAH itu.

jadilah perempuan yang baik, maka kamu akan mendapatkan lelaki yang baik pula.

Kamis, 23 Desember 2010

mengapa saya sangat menyukai kartun ? :D

ada alasan sebenarnya saya menyukai kartun, terutama MONKEY D. LUFFY dan RONOROA ZORO :)


mungkin sosok mereka berdua ini tidak asing lagi bagi kalian, :D
mereka berdua ini selalu tayang di GLOBAL TV
HARI SENIN - JUM'AT : 19.00 - 20.00
HARI MINGGU : 09.30 - 10.30 .

bagaimana dgan hari sabtu  ?
oh jelas saya merasa sepi, malas untuk nonton TV -_-

saya lebih senang di kamar, dan hanya keluar untuk membantu ortu ataupun menonton mereka.
selama 24 jam mungkin hanya jam tayang one piece aku menonton TV. dan ALHAMDULILLAH semua org di rumahku mengerti akan kesenanganku ini, sehingga mereka mempersilahkan aku "menguasai TV" dalam jam jam tayang ONE PIECE.
selama ulangan pun aku tidak pernah absen menonton one piece.
HANYA I JAM :)

kembali ke judul awal ?

MENGAPA SAYA SANGAT MENYUKAI KARTUN?

karena kartun itu TIDAK HIDUP.
karena kartun itu TIDAK BAKAL ADA DI KEHIDUPAN NYATA :)

otomatis kalaupun aku suka dengan mereka, mereka tidak akan tau dan bahkan tidak peduli.

dan.

bagiku menyukai mereka itu anugerah yg dititipkan ALLAH padaku :)

karena menyukai "benda mati" seperti mereka terkadang menyampingkan mahluk mahluk yg ada di kehidupan saya.
karena menyukai "benda mati" mampu membuat saya tertawa dari kesedihan yg di buat mahluk mahluk itu.
karena menyukai "benda mati" itu, tidak menimbulkan fitnah yang menyakitkan.

menyukai mereka adalah kedahsyatan yg luar biasa :D
mungkin mereka adalah salah satu faktor mengapa aku konsen untuk belajar.
karena seperti LUFFY pernah berkata " TIDAK ADA YANG TAK BISA AKU LAKUKAN SEBAGAI BAJAK LAUT"

sedangkan kartun lain bagaimana?
 saya tetap menyukai kartun lain, tapi yg pasti tidak akan menyaingi kesenanganku dgn ONE PIECE.

sebenarnya di ONE PIECE ini, yang aku sering amati ialah sesosok karet yang tidak pernah menyerah untuk mengejar cita citanya yaitu RAJA BAJAK LAUT.
sesosok karet yang paling SETIA dengan temannya.
sesosok karet yang terlihat LEMAH di hadapan semua orang, padahal aku sangat percaya bahwa ia akan menjadi RAJA BAJAK LAUT.

lalu dengan aku :
aku selalu BERUSAHA untuk mengejar cita citaku yaitu DOKTER (amin) :)
aku sedang BERUSAHA menjadi teman yang setia.
aku sedang BERUSAHA menyingkirkan anggapan orang lain yang selalu menggapku lemah !

ya, LUFFY itu bagaikan cerminan dari AKU.
apa yang di kejar LUFFY itu sama seperti AKU . :D

bedanya :
LUFFY itu laki laki.
AKU ini perempuan.

LUFFY itu tidak memiliki agama.
AKU ini beragama ISLAM. ALLAH adalah Tuhanku. Muhammad adalah Rasul-ku. AL-QUR'an adalah kitabku.

tapi tetap Muhammad adalah teladan utamaku.
Beliau NYATA.
Beliau memang PERNAH HIDUP di dunia.
dan sekarang BELIAU sedang menunggu umatnya untuk menyusulnya di SURGA :)

SUBHANALLAH, Maha Suci Engkau ya ALLAH telah mengirimkan Rasulullah S.A.W. sebagai teladanku, dan aku sangat berterima kasih atas dikirimkannya sosok LUFFY yg sudah menemaniku dari umur 10 tahun :)

oh iya teman teman, LUFFY ini umurnya 17 tahun.
ulang tahunnya 5 MEI :)


SALAM BAJAK LAUT ! KEJARLAH HARTA KARUN ONE PIECE :D

Senin, 20 Desember 2010

MUHAMMAD - Martin Lings :)



Muhammad :)

 
Dari sekian buku yang aku lihat beberapa waktu lalu. BUKU INILAH yang menggugah selera membacaku. Yang awalnya ingin lebih dalam mengetahui ttg sosok UMAR BIN KHATTAB. tetapi lagi lagi aku ingin lebih mengenal secar rinci kehidupan TELADAN TERBAIKku :) . Aku sebenarnya juga mempunyai buku tentang SEJARAH MUHAMMAD, tapi di sana pemakaian kata2nya terlalu membuatku binggung. sehingga gairah membaca ku pun hilang setelah pertengahan membaca.

Apa yang ku sukai dari buku ini ?

AKU SUKA SEMUA :D

wah wah teman, buku ini mantap buat di baca. Di sini diceritakan lebih rinci mengenai sahabat sahabat Rasulullah SAW. Baik itu Kaum Quraisy Lembah maupun Kaum Quraisy Pinngiran. Dan Rasulullah SAW itu termasuk Quraisy lembah. Banya juga kata kata indah yang di katakan pada para sahabat Rasul..

Nah bagian yang paling aku senengi di sini itu saat PERANG BADR. benar benar keren perjuangan Islam dahulu. Masya ALLAH :D

Apalagi perkataan Sa'ad Ibnu Mu'adz pada malam hari ketika esok hendak Perang Badr :
" Kami telah beriman kepadamu dan memercayai ucapanmu. Kmi meyakini apa yang engkau sampaikan adalah kebenaran, dan kami telah berjanji untuk mendengarkan serta mematuhinya. Maka, apapun yang kau kehendaki, akan kami ikuti. Demi ALLAH yang mengutusmu membawa kebenaran, bila engkau mengajak kami mengarungi lautan dan menceburkan diri kedalamnya, maka kami akan turut bersamamu. Tak seorang pun dari kami yang akan tinggal diam. Kami tidak akan lari dari pertempuran esok pagi. Kami telah cukup berpengalaman dalam berperang, dan kami sungguh telah siap tempur. Semoga Tuhan menunjukkan keperkasaan-Nya kepada kita semua, sehingga dapat menyejukkan mata kami semua. Maka pimpinlah kami dengan segala rahmat-Nya "

Nah beginilah teman kata Sa'ad Ibnu Mu'adz saat hendak perang Badr.

sekilas tentang BUKU MUHAMMAD :)
seoga anda tertari membelinya dan bisa mengamalkan oleh para Pejuang terdahulu dalam mentauhidkan ALLAH :))

Selasa, 14 Desember 2010

ALVIN AND THE CHIPMUNKS - COAST 2 COAST :))





[Alvin]
I been to Alabama!
I been to Tessesse!
I did a show at the
Alamo last week!
And in Louisianna
I met Anna and her friend.
She said to come to town
And hang around to two of them!

[Chipmunks]
Hey, little darlin',
Let me show you what
It's all about.
If you wanna see, well then
We'll teach you what it's all about.
Come on, and rock with the cool boys!

[Theodore]
Oh yeah!

[Chipmunks]
Coast to coast!
We're on the road!

[DJ]
Everybody gotta make
some noise!

[Chipmunks]
Make some noise!

[DJ]
Get down like you care
With the Chipmunk boys!

[Chipmunks]
Chipmunk boys!

[DJ]
They're on the road!

[Chipmunks]
Road!

[DJ]
Livin' out their dream!

[Chipmunks]
Our dream!

[DJ]
If you love 'em,
Really love 'em,
Let me hear y'all screem!

[Chipmunks]
Let me hear y'all screm!
Take a step to the left,
Then slide to the right!
Get on your toes and do the Coast 2 Coast!

[DJ]
Yo, Alvin!
Hey, Simon!
Yo, Theodore!

[Chipmunks]
We're the Chipmunks!

[Theodore]
I'm livin' like a star
Out in Hollywood!
Next day we hit New York
And it's all good!
I'm in Chicago,
I see Margo, I say, "Baby, hey!"
And Collorado by tomorow,
Now we do our thing!

[Chipmunks]
Every time we jam
By the full house for the show!
If you wanna dance,
Then get on your feet, and here we go!
Hey!
Come on and rock with the cool boys!

[Theodore]
Whoa, yeah!

[Chipmunks]
Coast to coast!
We're on the road!

[DJ]
Everybody gotta make
some noise!

[Chipmunks]
Make some noise!

[DJ]
Get down like you care
With the Chipmunk boys!

[Chipmunks]
Chipmunk boys!

[DJ]
They're on the road!

[Chipmunks]
Road!

[DJ]
Livin' out their dream!

[Chipmunks]
Our dream!

[DJ]
If you love 'em,
Really love 'em,
Let me hear y'all screem!

[Chipmunks]
Let me hear y'all screm!
Take a step to the left,
Then slide to the right!
Get on your toes and do the Coast 2 Coast!

[DJ]
Yo, Alvin!

[Alvin]
I'm Alvin!

[DJ]
Hey, Simon!

[Simon]
I'm Simon!

[DJ]
Yo, Theodore!

[Theodore]
I'm Theodore!

[Chipmunks]
We're the Chipmunks!

[Simon]
Here we go, y'all!
Here we go, y'all!
Non stoppin' hip-hop,
Rock and roll, y'all!
My name is Simon,
And these are my boys!
All the ladies in the worls, go on,
Make some noise!

[Chipmunks]
Every time we jam
By the full house for the show!
If you wanna dance,
Then get on your feet, and here we go!
Hey!
Come on and rock with the cool boys!

[Theodore]
Whoo, yeah!

[Chipmunks]
Coast to coast!
We're on the road!

[DJ]
Everybody gotta make
some noise!

[Chipmunks]
Make some noise!

[DJ]
Get down like you care
With the Chipmunk boys!

[Chipmunks]
Chipmunk boys!

[DJ]
They're on the road!

[Chipmunks]
Road!

[DJ]
Livin' out their dream!

[Chipmunks]
Our dream!

[DJ]
If you love 'em,
Really love 'em,
Let me hear y'all screem!

[Chipmunks]
Let me hear y'all screm!
Take a step to the left,
Then slide to the right!
Get on your toes and do the Coast 2 Coast!

[DJ]
Yo, Alvin!

[Alvin]
Yeah!

[DJ]
Hey, Simon!

[Simon]
Yeah!

[DJ]
Yo, Theodore!

[Theodore]
Yeah!

[Chipmunks]
We're the Chipmunks!
Yeah!



Jumat, 10 Desember 2010

Puasa Asyura

SHAUM ‘ÂSYÛRÂ`
Hukum, Keutamaan, Sejarah, dan Cara Pelaksanaannya
Shaum ‘âsyûrâ` adalah shaum (puasa) hari âsyûrâ`, yaitu hari ke-10 bulan Muharram. Shaum pada hari ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :





يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ

“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” [HR. Muslim 1162)
Shaum ini merupakan shaum sunnah. Dulu Nabi shalallahu’alaihi wa sallam biasa melakukannya. Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Ummul Mu`minin Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِى الْجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ r يَصُومُهُ.

“Dulu kaum Quraisy biasa bershaum hari ‘Asyura pada masa jahiliyyah. Dan Rasulullah 
shalallahu’alaihi wa sallam juga terbiasa bershaum pada hari tersebut (yakni sebelum beliau berhijrah ke Madinah).” [HR. Al-Bukhâri 2002, Muslim 1125]

Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam telah berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah ternyata juga bershaum pada hari tersebut. Maka beliau bertanya kepada mereka. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :

أَنَّ رَسُولَ اللهِ r قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ r « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r : « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللهِ r وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?” Maka mereka menjawab : “Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. [HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130]


Maka awal setiba beliau di Madinah, beliau memerintahkan para shahabatnya untuk melaksanakan shaum pada hari ‘Asyura. Bahkan menjadi shaum wajib bagi kaum muslimin. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

كَانَ رَسُولُ اللهِ r أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ ، وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

“Dulu Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari ‘Asyura. Namun ketika diwajibkan shaum Ramadhan, maka jadilah bagi siapa yang mau boleh bershaum (’Asyura`) dan barangsiapa yang mau boleh juga tidak bershaum.” [Al-Bukhari 2001, Muslim 1125]

Kewajiban tersebut diperkuat dengan adanya seruan umum atas perintah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam , sebagaimana dikisahkan oleh Salamah bin Al-Akwa’ radhiyallahu’anhu :

أَمَرَ النَّبِىُّ r رَجُلاً مِنْ أَسْلَمَ أَنْ أَذِّنْ فِى النَّاسِ « أَنَّ مَنْ كَانَ أَكَلَ فَلْيَصُمْ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ ، وَمَنْ لَمْ يَكُنْ أَكَلَ فَلْيَصُمْ ، فَإِنَّ الْيَوْمَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ »

Nabi shalallahu’alaihi wa sallam memerintahkan seseorang dari Aslam untuk mengumumkan kepada manusia : “Bahwa barangsiapa yang telah terlanjur makan, maka hendaknya ia bershaum pada sisa hari tersebut. Barangsiapa yang masih belum makan, hendaknya ia bershaum. Karena sesungguhnya hari ini adalah hari ‘Asyura` “. [HR. Al-Bukhari 2007, Muslim 1135]


Demikianlah, pada awal mula hijriah shaum ‘Asyura` merupakan kewajiban atas kaum muslimin.

Namun kemudian kewajiban tersebut dihapus dengan turunnya perintah shaum Ramadhan. Hal ini berdasarkan penegasan shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma :

صَامَ النَّبِىُّ r عَاشُورَاءَ ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ . فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تُرِكَ

“Nabi shalallahu’alaihi wa sallam melaksanakan shaum ‘Asyura, dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum juga pada hari tersebut. Namun ketika shaum Ramadhan diwajibkan, maka (shaum ‘Asyura) ditinggalkan.” [HR. Al-Bukhari no. 1892]

Juga sebagaimana penuturan ‘Aisyah radhiyallahu’anha :

فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ رَمَضَانُ الْفَرِيضَةَ، وَتُرِكَ عَاشُورَاءُ ، فَكَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ لَمْ يَصُمْهُ

“Ketika turun perintah shaum Ramadhan, maka shaum Ramadhan menjadi kewajiban, dan ditinggalkanlah (kewajiban) shaum ‘Asyura`. Jadinya barangsiapa yang mau boleh bershaum pada hari tersebut dan barangsiapa yang mau boleh tidak bershaum pada hari tersebut” [HR. Al-Bukhari 4504]

Maka dihapuslah kewajiban shaum ‘Asyura`, dan hukumnya berubah menjadi mustahab (tidak wajib).
Namun dalam pelaksanaanya, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam tidak suka kalau hanya dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram saja. Beliau menginginkan untuk berbeda dan menyelisihi kaum Yahudi yang juga punya kebiasaan bershaum ‘Asyura`. Maka beliau menginginkan untuk melaksanakannya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Hal ini sebagaimana dituturkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ r يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ r « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ».
قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللهِ r.

Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk bershaum pada hari itu, para shahabat shahabat berkata : “Itu adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Bila tiba tahun depan Insya Allah kita (juga) akan bershaum pada hari ke-9 (bulan Muharram).”
Ibnu ‘Abbas berkata :  Namun belum sampai tahun depan kecuali Nabi shalallahu’alaihi wa sallam telah wafat terlebih dahulu. [HR. Muslim no. 1134]

Oleh karena itu shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma menegaskan :

صُومُوا التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ.

“Bershaumlah pada hari ke-9 dan ke-10, selisihilah kaum Yahudi!” [HR. ‘Abdurrazzaq dalam Mushannaf­- nya 7839, Al-Baihaqi IV/287. Diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi dalam Sunan-nya di bawah hadits no. 755]
Dalam riwayat lain, disebutkan agar bershaum pada tanggal 9 dan 10, atau 10 dan 11, atau 9, 10, 11.

« صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً »

“Bershaumlah kalian pada hari ‘Asyura, dan selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” [HR. Ahmad 1/241, Ibnu Khuzaimah 2095]
Berarti shaum dilaksanakan tanggal 9 dan 10 Muharram, atau 10 dan 11 Muharram

Dalam riwayat lain dengan lafazh :
« صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا »

“Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” [HR. Al-Baihaq IV/287]
Berarti shaum dilaksanakan tanggal 9, 10, dan 11 Muharram.
Namun tentang kedudukan hadits tersebut, Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan bahwa sanadnya dha’if (lemah). Karena adanya perawi yang lemah, yaitu Ibnu Abi Laila. Dia adalah perawi yang jelek hafalannya. Ibnu Abi Laila yang jelek hafalannya ini meriwayatkan hadits tersebut secara marfu’ (sampai kepada Nabi), yang riwayatnya tersebut berbeda dengan riwayat perawi lain yang lebih kuat hafalannya, yaitu ‘Atha` dan lainnya, yang mereka meriwayatkan hadits tersebut secara mauquf (hanya ucapan) shahabat Ibnu ‘Abbas. Riwayat  yang mauquf ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Ath-Thahawi dan Al-Baihaqi. Demikian penjelasan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ta’liq Shahih Ibni Khuzaimah no. 2095.
Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah berkata :

“Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam mensyari’atkan kepada kita untuk bershaum sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.
-          bershaum pada hari ke-9 dan ke-10 ini yang paling utama.

-          kalau bershaum pada hari ke-10 dan 11 maka itu sudah mencukupi, karena (dengan cara itu sudah) menyelisihi Yahudi.

-          kalau bershaum semuanya bersama hari ke-10 (yaitu 9, 10, dan 11) maka tidak mengapa.

Berdasarkan sebagian riwayat : “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.”

-          Adapun bershaum pada hari ke-10 saja maka makruh.”
[Majmu Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah XV/403, fatwa no. 158]
Jadi, yang paling utama adalah shaum hari ke-9 dan ke-10.
Namun, para ‘ulama lainnya ada yang berpendapat bahwa yang paling utama adalah bershaum tiga hari, yaitu 9, 10, dan 11 Muharram. Ini merupakan pendapat Ibnul Qayyim (dalam Zadul Ma’ad II/76) dan Al-Hafizh (dalam Fathul Bari).

Pendapat ini dikuatkan pula oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah. Beliau berkata :

Shaum ‘Asyura` memiliki empat tingkatan :

Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad : Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan.


Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Kalau saya hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.” Ini beliau ucapkan ketika disampaikan kepada beliau bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.

Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.

Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja. Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.
Yang berpendapat hukumnya mubah berdalil dengan keumuman sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang shaum ‘Asyura`, maka beliau menjawab “Saya berharap kepada Allah bahwa shaum tersebut menghapuskan dosa setahun sebelumnya.” Beliau tidak menyebutkan hari ke-9.
Sementara yang berpendapat hukumnya makruh berdalil dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” Dalam lafazh lain, “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” Sabda beliau ini berkonsekuensi wajibnya menambahkan satu hari dalam rangka menyelisihi (kaum Yahudi), atau minimalnya menunjukkan makruh menyendirikan shaum pada hari itu (hari ke-10) saja. Pendapat yang menyatakan makruh menyendirikan shaum pada hari itu saja merupakan pendapat yang kuat.”
[Liqa`at Babil Maftuh]


Sementara itu, ketika Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta`ditanya apakah boleh melaksanakan shaum ‘Asyura` satu hari saja? Maka lembaga tersebut menjawab :
Boleh melaksanakan shaum hari ‘Asyura` satu hari saja. Namun yang afdhal (lebih utama) adalah bershaum sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Ini merupakan sunnah yang pasti dari Nabi shalallahu’alaihi wa sallam berdasarkan sabda beliau “Kalau saya masih hidup hingga tahun depan, niscaya aku akan bershaum pada hari ke-9.” Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata : “Yakni bersama hari ke-10.”

Wabillahit Taufiq. Washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa Shahbihi wa Sallam.
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta`

Anggota            : ‘Abdullah bin Ghudayyan

Wakil Ketua      : ‘Abdurrazzaq ‘Afifi

Ketua                : ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz

[dari Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta` X/401, fatwa no. 13.700]

sumber : http://www.assalafy.org/mahad/?p=294